LenteraIndonesia.co.id || Surabaya - Rapat kerja teknis yang digelar oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Timur (Jatim) di Empire Palace Surabaya selama 3 hari mulai tanggal 13 hingga tanggal 15 Agustus 2024 dikeluhkan oleh para peserta yang hadir dari berbagai daerah di Jatim.
Para peserta mengeluh adanya fasilitas yang diberikan oleh panitia mulai dari penginapan, lokasi acara, makanan yang disediakan.
Dimas Sila Pamungkas salah satu peserta dari Surabaya mengatakan, sejak hari pertama dirinya kebingungan saat masuk ke lokasi acara, pasalnya koordinasi peserta dan panitia berantakan tidak terkoordinasi dengan baik.
"Hari pertama kita bingung koordinasi dengan panitia baik di lokasi acara maupun tempat kita menginap, bahkan kita merasa terlantar, dan juga di lokasi kita antre menggunakan lift, kapasitas di tempat acara tidak memadai" ujar Dimas saat ditemui media, Rabu (14/08/2024).
Selain itu, dirinya juga mengeluhkan adanya tempat makan yang tidak layak dan berjubel, bahkan ruang tempat makanan ditempatkan di area parkir sehingga terkesan kumuh dan tidak profesional.
"Sangat tidak manusiawi, masa tempat makan ditempatkan di area parkir dan berjubel seperti antrean sembako, tidak ada satupun petugas baik dari panitia maupun dari pihak catering, bahkan banyak peserta yang beli makanan sendiri di luar lokasi acara" keluhnya.
Bukan hanya soal makanan saja, tempat menginap peserta juga tidak sesuai dengan apa yang diberikan kepada peserta, harusnya panitia menyediakan penginapan mulai dari hotel bintang 4 dan bintang 5, namun kenyataanya tidak sesuai.
"Para peserta seharusnya mendapatkan penginapan di hotel bintang 4 dan 5, tapi kenyataannya kita diberikan hotel bintang 3 bahkan penginapan yang tidak sesuai dengan kebutuhan juga didapatkan oleh para peserta lainnya" ungkap Dimas.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Jatim Ahmad Warits saat dikonfirmasi mili.id melalui ponselnya tidak merespons, bahkan saat di WhatsApp juga tidak ada balasan.
Sedangkan akibat keluhan peserta ini, Ketua Bawaslu Jatim A Warits mengungkapkan permintaan maaf kepada para peserta melalui pesan singkat elektronik ke seluruh peserta.
SC : Basir
Editor : Punk