Lurah Babat Jerawat Tindak Lanjuti program Kampung Madani.

ReD
Kamis, 01 Agustus 2024, 8/01/2024 WIB Last Updated 2024-08-01T11:56:29Z
www.domainesia.com
lentera-indonesia

LenteraIndonesia.co.id || Surabaya,- Lurah Babat Jerawat Kecamatan Pakal Kota Surabaya menindak lanjuti program Kampung Madani dengan cara menyerahkan donasi dari beberapa Tokoh Masyarakat Kelurahan Babat Jerawat dengan mengunjungi 4 (empat) warga yang tercatat sebagai Gamis di lingkungan RW 05 dan 06 di wilayah Babat jerawat Pakal Surabaya (01/08/24). 


Darmawan selaku Lurah Babat Jerawat selalu blusukan mencari data Gamis yang memang seharusnya perlu di bantu dan mendekati beberapa Tokoh masyarakat agar juga peduli dengan masyarakat sekitarnya. Sering kali Lurah memberikan berupa sembako untuk Gamis(sebutan warga miskin) dari E Peken beliau untuk di distribusikan ke warga. Harapannya dengan cara ini bisa mengentas kemiskinan diwilayahnya, ucapnya. 


Berbagai inovasi dan terobosan  dilakukan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam mengentas kemiskinan di Kota Surabaya. Terbaru, ia menciptakan terobosan  dengan membentuk Kampung Madani di setiap kelurahan Surabaya. Bahkan, ke depan ini akan dikoneksikan dengan Kementerian Agama (Kemenag).


Dalam rangka mewujudkan terobosan baru itu, Wali Kota Eri sudah bertemu dan diskusi dengan sejumlah pihak, mulai dari Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surabaya, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Surabaya, Lembaga Amil Zakat (Laz) se-Surabaya, dan juga para Ketua Takmir Masjid se-Kota Surabaya. Saat bertemu mereka, Wali Kota Eri menyampaikan rencananya untuk membentuk Kampung Madani yang nantinya juga akan bergerak menjadi Kampung Zakat.


“Saya bersyukur alhamdulillah karena dalam beberapa pertemuan dengan sejumlah pihak itu, kita punya kekuatan dan cara pandang yang sama untuk mengentas kemiskinan dan membantu saudara-saudara kita yang kurang mampu. Saya yakin ini akan menjadi kekuatan besar umat muslim di Surabaya,” kata Wali Kota Eri.


Lurah Babat Jerawat Pakal Surabaya Darmawan saat memberikan bantuan untuk masyarakat yang kurang mampu

Menurutnya, saat ini Pemkot Surabaya bersama sejumlah pihak sedang melakukan penyatuan data terhadap warga miskin di Kota Pahlawan. Bahkan, saat ini juga sedang disusun prosedur dan cara kerjanya. 


 Pada dasarnya, Kampung Madani adalah implementasi tujuan Sustainable Development Goals (SDGs/ Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) yang bergerak dalam 4 pilar utama, yaitu sosial, ekonomi, lingkungan, tata kelola dan hukum.


“Kalau orang Jawa bilang adalah kampung yang sejahtera, aman, dan bahagia. Jadi, konsepnya mereka bisa bergerak sendiri dari semua aspek. Tidak ada yang miskin, tidak ada yang tidak bisa makan, tidak ada stunting, serta yang kaya membantu yang lemah. Hidup ini indah kalau sudah bisa seperti itu,” jelasnya.


Yang paling penting lagi, Kampung Madani itu juga akan menjadi Kampung Zakat, karena ke depannya zakat, infak dan shodaqoh (ZIS) yang berasal dari Kemenag Surabaya, Baznas Surabaya, dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) se-Surabaya akan dikumpulkan menjadi satu.


Setelah terkumpul semuanya, lalu akan dilihat data warga miskin di kelurahan tersebut. 


“Jadi, uangnya akan menjadi satu, sehingga nantinya keluarga A disentuh pakai dana ini, lalu keluarga B disentuh pakai dana ini, pemerintah menyentuhnya pakai ini. Karena ketika kita beri pekerjaan atau kita berdayakan, si A ini tidak langsung bisa menghasilkan uang untuk makan hari itu juga, sehingga butuh bantuan agar dia tidak lapar dan sekolahnya tidak putus setelah itu kita berharap dia sudah bisa mandiri dari sisi ekonomi,” ujarnya.


Oleh karena itu, Lurah Babat Jerawat mengajak kepada warga Kelurahan Babat Jerawat  Pakal Surabaya untuk menggalakkan zakat, infak dan shodaqoh (ZIS) secara produktif. Harapannya, ZIS yang telah dihimpun dapat membuat para penerimanya menghasilkan ekonomi secara terus menerus. "Bayangkan kalau kekuatan zakat, infak dan shodaqoh itu dikumpulkan, orang miskin, orang nganggur diberi modal, diberikan pekerjaan, maka selesai (permasalahan) di wilayah Kelurahan Babat Jerawat Pakal Kota Surabaya," katanya.


Lurah Darmawan memandang, selama ini masih ada warga miskin, gizi buruk, dan bayi stunting dalam sebuah kampung yang justru di tempat itu terdapat muzakki. Hal tersebut diyakininya tidak akan terjadi ketika zakat yang dikeluarkan muzakki itu disampaikan kepada warga sekitar. "Seharusnya zakat, infak dan shodaqoh itu diberikan kepada yang terdekat dulu, setelah saudara berarti ke tetangga," ujarnya.


“Tupoksi kami juga berupaya menjadikan orang yang awalnya menerima zakat tapi kemudian bisa menjadi orang yang memberikan zakat. Makanya kami siap mendukung program Pak Wali ini,” kata Darmawan. 


Menurutnya, program ini sangat tepat untuk mengentas kemiskinan di Kota Surabaya, karena langsung menyasar warga miskin yang membutuhkan. Apalagi, Wali Kota Eri dan Pemkot Surabaya dinilainya memiliki data lengkap warga miskin se Kota Surabaya. “Jadi, nanti jelas sasarannya mana yang digarap, biar tidak satu NIK menerima beberapa zakat. Mudah-mudahan niat baik ini bisa terlaksana dengan baik pula,” pungkasnya


Penulis : Mali

Editor : Punk

Komentar

Tampilkan

BERITA TERBARU

Laporan-Masyarakat

+