Sebelum Daftar Pilwali Eri Cahyadi Ziarah ke Makam Ayahanda dan Minta Restu Ibu

ReD
Rabu, 28 Agustus 2024, 8/28/2024 WIB Last Updated 2024-08-28T10:31:38Z

www.domainesia.com
lentera-indonesia

LenteraIndonesia.co.id || Surabaya,- Bakal calon wali kota Surabaya, Eri Cahyadi, meluangkan waktu untuk berziarah ke makam ayahnya, Urip Suwondo, dan ayah mertuanya, Dadang Djumena, di TPU Tembok Gede, Bubutan, sebelum mendaftarkan diri pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Surabaya 2024 di KPU Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (28/8/2024).


“Abah adalah pahlawan bagi kami. Tindakan-tindakan sederhana yang dilakukan beliau berdua sangat berarti dan memiliki makna yang mendalam bagi kami,” ujar Eri.


Eri mengungkapkan ayahnya telah memberikan banyak inspirasi dalam hidupnya, terutama semangat untuk tidak menyerah dan selalu berusaha melakukan kebaikan bagi banyak orang.


“Jabatan dan amanah adalah sarana untuk memperluas keberkahan dengan penuh keikhlasan,” tuturnya.


Selama hidupnya, lanjut Eri, ayahnya tak pernah mengeluh meski harus menghadapi berbagai tantangan.


“Abah adalah pribadi yang sabar dan teguh. Tidak pernah sekalipun saya melihatnya mengeluh. Beliau terus berjuang untuk menjaga keluarga kami,” kata Eri.


Eri juga menambahkan, dirinya sudah berjanji kepada ayahnya untuk berusaha menjadi wali kota yang baik, dan selalu mengingat rakyat, agar bisa menerangi makam bapaknya.


Dalam salah satu momen penting dalam hidupnya, ayah dan ibunya memberikan dukungan penuh kepada Eri untuk maju dalam Pilwalkot Surabaya 2020.


“Beliau meyakinkan saya bahwa setiap manusia harus siap menerima takdir dari Allah. Tidak ada yang bisa menolak rencana Tuhan. Kehidupan adalah perjalanan panjang, dan memimpin kota ini hanyalah salah satu langkah dari ribuan pengabdian sebagai manusia di dunia sebelum kembali kepada-Nya,” kata Eri.


Setelah berziarah, Eri meminta doa restu dari ibunya, Mas Ayu Esa Aisyah, dan ibu mertuanya, Suparni.


Eri mengenang bahwa ibunya adalah sosok yang mendorongnya untuk maju sebagai wali kota Surabaya. Tanpa dorongan tersebut, Eri merasa dirinya tidak akan mungkin siap atau mampu menjalani peran tersebut karena ia sendiri tidak pernah memiliki ambisi untuk menjadi wali kota.


Ibunda Eri, yang akrab disapa Umi, berdoa dan bersholawat agar anaknya senantiasa berada dalam keberkahan dan keselamatan selama memimpin Surabaya.


Editor : Punk

Komentar

Tampilkan

BERITA TERBARU

Laporan-Masyarakat

+