• Jelajahi

    Copyright © LenteraIndonesia.co.id - portal berita indonesia dan dunia
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Politisi Senior NasDem Membelot ke Paslon Lain, DPD Lamongan Pastikan Sebagai Langkah Ilegal

    ReD
    Selasa, 03 September 2024, 9/03/2024 WIB Last Updated 2024-09-03T04:29:43Z
    www.domainesia.com
    lentera-indonesia

    LenteraIndonesia.co.id || Lamongan,- Jajaran Partai Nasional Demokrat (NasDem) Lamongan bereaksi atas keterlibatan kadernya, Suhandoyo dalam tim salah satu pasangan calon kepala daerah (cakada) saat mendaftar di KPU Lamongan, Rabu (28/8/2024) lalu.


    NasDem Lamongan menegaskan bahwa langkah kader yang tidak mematuhi garis partai dianggap ilegal atau tidak sah. Hal itu disampaikan Ketua DPD NasDem Lamongan, Kaharudin  saat jumpa pers, Senin (2/9/2024).


    Seperti diketahui, Suhandoyo yang merupakan mantan Wakil Ketua Bappilu NasDem terlihat melibatkan diri dalam tim cabup-cawabup Abdul Ghofur-Firosya Shalati saat mendaftarkan diri ke KPU Lamongan, Rabu (28/8/2024) lalu.


    Kehadiran Suhandoyo itu memunculkan dugaan publik bahwa NasDem mendukung Abdul Ghofur-Firosya Shalati. Tetapi Kaharudin mengungkapkan bahwa NasDem telah menerbitkan dokumen BI-KWK untuk Pilkada Lamongan. 


    Dengan surat itu maka secara resmi DPD hingga DPRD tunduk dan patuh dengan apa yang direkomendasikan oleh DPP Partai NasDem.


    Kaharudin memastikan bahwa NasDem tegak lurus dengan apa yang direkomendasikan DPP, bahwa calon bupati dan wakil bupati yang direkomdasikan adalah Yuhronur Efendi-Dirham Akbar Aksara. "Apabila ada jajaran pengurus atas kader yang keluar dari garis partai, itu adalah ilegal," tegas Kaharudin.


    Ia menyampaikan bahwa tindakan Suhandoyo bukan mewakili NasDem, tetapi atas nama pribadi. Ia tidak bisa menyalahkan kalau Suhandoyo melakukannya atas nama pribadi.


    Kaharudin mengungkapkan, sejak 2020 hingga 2024 Suhandoyo merupakan kader NasDem dan salah satu wakil Ketua Bappilu NasDem. Namun pada kepengurusan 2024, Suhandoyo sudah tidak lagi masuk jajaran kepengurusan DPD maupun DPW Partai NasDem.


    "Kalau pilihannya itu atas nama pribadi NasDem tidak mempermasalahkan. Namun kalau mencatut nama partai maka tindakannya ilegal," ia mengulangi.


    Juga terungkap bahwa Suhandoyo sudah tidak masuk dalam kepengurusan NasDem. Sebaliknya, NasDem mempunyai sikap tegas kepada kader yang tidak mematuhi keputusan DPP. "Akan ada sanksi tegas bagi mereka yang tidak patuh dengan keputusan NasDem," tegasnya.


    Dan DPD NasDem selalu memantau siapa saja kader tidak loyal pada keputusan DPP. Kemudian dalam waktu dekat DPD, DPC dan seluruh anggota DPRD dari NasDem akan mengkonsolidasikan pemenangan Yuhronur-Dirham.


    Editor : Punk

    Komentar

    Tampilkan

    BERITA TERBARU

    Laporan-Masyarakat

    +