Polsek Rungkut Berhasil Ungkap Jaringan Curanmor di Surabaya dan Sidoarjo

ReD
Sabtu, 08 Maret 2025, 3/08/2025 WIB Last Updated 2025-03-08T14:34:33Z

www.domainesia.com
lentera-indonesia

LenteraIndonesia.co.id || Surabaya – Polsek Rungkut Polrestabes Surabaya berhasil mengungkap jaringan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang telah beraksi di puluhan lokasi di Surabaya dan Sidoarjo. 


Diketahui pelaku saat melakukan aksinya sejak Januari 2024, dari 11 pelaku, di mana 9 di antaranya tergabung dalam satu kelompok yang telah beraksi di 41 TKP, dengan 29 TKP di antaranya berada di wilayah Rungkut Surabaya.


Kapolsek Rungkut, AKP Agus Santoso mengungkapkan bahwa kelompok ini menggunakan cara “dorong motor”. Para pelaku mencari sepeda motor yang tidak dikunci setang, kemudian mendorongnya hingga ke tempat tukang kunci untuk dibuatkan kunci palsu. Dari 9 pelaku utama, seorang di antaranya sudah diamankan di Polsek Semampir Surabaya, sementara satu lainnya masih dalam pengejaran polisi (DPO).


"Mereka beroperasi dengan cara mencari motor yang tidak dikunci setang, lalu mendorongnya bersama teman. Setelah itu, mereka membawa motor tersebut ke tukang kunci untuk dibuatkan duplikatnya," tutur AKP Agus, pada Rabu (5/03/2025).


Selain pelaku utama ungkap AKP Agus, polisi juga menangkap dua orang yang bertugas sebagai pendorong, yang berperan membantu kelompok tersebut dalam melancarkan aksinya.


Selain mengungkap kasus curanmor, Polsek Rungkut Surabaya juga menangkap 5 pelaku pencurian barang di sebuah gudang distributor makanan beku (porsen). Kelima pelaku ini merupakan sopir yang seharusnya bertugas mengantarkan barang, namun justru memanfaatkan celah keamanan gudang untuk mencuri.


Mereka beraksi setelah gudang ditutup dan admin pengawas telah kembali ke kantor. Dengan cara mencongkel gembok, mereka berhasil masuk dan menggasak berbagai produk makanan beku, seperti sosis dan bahan makanan lainnya.


AKP Agus menjelaskan bahwa aksi ini berlangsung dalam kurun waktu dua bulan, dengan total kerugian mencapai Rp 450 juta. Bukti-bukti seperti nota dan invoice dari pemilik usaha telah dikumpulkan sebagai bahan penyelidikan lebih lanjut.


"Para pelaku mencuri setiap hari dengan jumlah sekitar 10 dus makanan beku. Selama dua bulan, total kerugian ditaksir mencapai Rp 450 juta," ungkap Kapolsek.


Hingga saat ini, polisi masih terus melakukan penyelidikan guna mengungkap kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat dalam jaringan pencurian ini.


Editor : Shohe

Komentar

Tampilkan

BERITA TERBARU

Laporan-Masyarakat

+